As The Coral Learns The Sea
7 Bölüm Devam ediyor "Kau menyebutnya takdir, aku menyebutnya kurungan."
Di awal, segalanya adalah paksaan.
Dua insan yang terikat bukan oleh cinta, melainkan oleh ambisi yang ditulis orang tua mereka di atas kertas perjanjian. Di satu sisi, ada senyuman lembut yang tulus menyambut pagi, menghidangkan kasih dalam bentuk sarapan dan sapaan hangat. Di sisi lain, hanya diam yang menggantung, dingin yang mengakar, dan hati yang menolak percaya bahwa ini bisa jadi rumah.
Mereka berbagi atap, namun tidak mimpi.
Berbagi udara, namun tidak makna.
Bagi sang wanita laut, ikatan ini adalah harapan-titik awal dari kebersamaan.
Bagi sang pria daratan, ini adalah rantai tak kasat mata yang mencengkeram setiap langkah.
Namun waktu, dengan sabarnya, bekerja dalam senyap.
Seperti tetesan air yang mampu melubangi batu, atau sinar fajar yang merayap lembut ke dalam ruang yang tertutup rapat, perlahan sesuatu berubah.
Dari sorotan mata yang awalnya saling menghindar, kini sesekali bertemu. Dari malam-malam sunyi yang dulu menyesakkan, kini justru menjadi tempat jiwa saling mengenal. Dan tanpa disadari, dari penolakan tumbuh ketergantungan, dari luka tumbuh pengertian, dan dari rantai lahir harmoni yang ganjil.
Cinta tidak selalu datang dengan bunga. Kadang, ia datang dalam bentuk jeruji... yang lambat laun terasa hangat.