"God, this is too great for me (Ya Tuhan, ini terlalu hebat untukku)!", wajahnya terlihat sedih. Lalu dia melanjutkan, "It seems I don't deserve it (Sepertinya aku tak pantas menerimanya).".
Dia menolak menerima kunci mobil mewah itu, kemudian dengan lembut dia melanjutkan kata-katanya, "Please tell to Ahmed that I didn't mean to insult him by no accepting it. My parents will surely be sad when they find out that I got this luxurious car without working hard. Help me, please convey my apologies to Ahmed (Tolong katakan pada Ahmed bahwa aku tidak bermaksud menghinanya dengan tidak menerimanya. Orang tuaku tentu akan sedih ketika mereka mengetahui kalau aku mendapat hadiah mobil semewah ini tanpa bekerja keras. Tolong aku, tolong sampaikan maafku pada Ahmed)!".
Para pengawal dan supir Ahmed terdiam, mereka bertiga saling berpandangan. Sepertinya mereka tak mampu untuk menjawab apa. Alasan yang begitu sopan diucapkan seorang perempuan cantik, hingga mereka lupa pesan Ahmed untuk tetap memaksa apabila Hyra menolak.
Justru mereka semakin paham, bagaimana sampai Ahmed begitu tergila-gila pada gadis itu. Kepribadian gadis ini jauh lebih mahal dari mobil mewah pemberian bosnya sekalipun!
Bahkan Hydra, yang masih berada disana dan menyaksikan kejadian ini, sampai melotot. Matanya terbelalak bukan karena menyaksikan mobil mewah itu, tetapi kagum pada penolakan Hyra.
Seorang perempuan pada umumnya senang akan kemewahan, apalagi disodori dengan hadiah mahal, pasti tidak akan mau menolaknya. Hal ini ternyata tidak berlaku bagi Hyra, sungguh aneh!
Diam-diam, dalam hatinya ada rasa yang tersentuh, entahlah namanya selain kekaguman, tapi rasa ini begitu nyaman dan melegakan.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.