Aletha mulai menulis kata demi kata, Mengimajinasikan kata itu dengan pikirannya. "Rapuh" itulah pilihan kata ceritanya kali ini, kata itu mewakili perasaannya sekarang patah, lemah dan sakit.
Rapuh
Kata yang mewakili perasaanku saat ini, Ku duduk menatapi rembulan, belajar mengerti maksud rembulan itu, sampai ku tau bahwa ku sedang Rapuh.
Ada jiwa yang meronta, ada hati yang berkelabu, memikirkan hal hal indah yang dulu pernah ku lakukan.
Tapi kini...
Semua telah berubah, saat tubuhku mulai melemah, hatiku mulai patah dan orang yang berarti bagiku kini telah pergi entah kemana.
Aku Rapuh..
By: Aletha Agatha
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan