Teringat pertemuan kita setahun yang lalu.
gak tau kenapa ya, hari itu tepatnya tanggal 6 Desember 2018 aku tuh ngebeeeet banget pengen ke Gramedia Gama.
Pagi pas mau beli sarapan, aku cerita ke Kak Weni kalau sepulang kerja aku mau beli buku di gramed, itung2 ilangin suntuk dan kesedihan juga kaaan, baru putus soalnya, ada kalik 2 mingguan gitu, awalnya kak weni tertarik mau ikut, tapi setelah ijin ke suaminya, dia jadi mengurungkan niat untuk ikut.
dan ga tau kenapa juga aku tuh biasanya kalau mau pergi2 setelah pulang kerja, biasanya yauda main pergi gitu aja, gak mikirin mau jilbab mencot-mencot, muka sama bibir kusam, lah hari itu aku dandan maksimal versi aku banget.
Dan sebelum pergi aku mampir dulu ke ruangan kak weni, disitu ada juga bang norris dan kak nelli, aku sempat ditegur bang norris juga, "mau kemana kau --- , tumben kali kau dandan pulang kerja gini"
aku cuma balas sambil ketawa2 aja.
hahaha gelik sendiri kalau diingat.
Nah, gak tau kenapa jugaaaa, aku diperjalanan tuh happyyyyyy aja bawaannya, padahal pada saat itu aku lagi galau berat, dan tujuan ku ke gramed memang untuk mengilangkan kegalauan dan menumbuhkan kembali semangat membaca ku.
setelah sekian lama berdiri dan menelusuri rak buku, buku novel tujuan utama ku, sambil liat-liat, tiba2 aku disamperin abang2, dia menanyakan kesediaanku untuk sedikit mendengar pitchingannya, sambil mengenalkan nama, namanya Zulfan, aku detik itu juga langsung mengingat namanya, bukan berarti dari awal dia menyebutkan nama aku langsung tertarik sama diaaaa, bukaaaaaaan HAHAHAHAHA
Yakalik aku suka sama dia (pada saat itu), dia bukan tipe aku bangetlah, pekerjaannya jugaa hahahaa
tapi karena temenku ada juga namanya Zulfan, jadi agak gampang gitu mengingatnya.
Lily was a 20 year old girl. She had travelled alone to achieve her dream of exploring the world, little did she know it was the last time she would see said world.
Trapped in the hands of men, Lily learnt the true horrors of the world. The question is will she like it and better yet will she survive?