"Kalo misalnya dia dateng lagi, gue yang bakal ngelindungin elo, Sha. Percaya sama gue," Ujar Faro. "Daripada elo, digantungin mulu tanpa ada kejelasan yang pasti." Balas Al dan membuat Alin kalah telak. "Mati satu tumbuh seribu! Dia kagak mau, cari yang lain. Kayak dia yang paling sempurna aja!" Ucap Baim tiba-tiba. "Lo kagak liat kalo Rasya sibuk sama handphone nya mulu? Setiap gue mulai obrolan dia ngga nanggepin," Ujar Rara kesal. "Katanya sebagai permintaan maaf karena dia gak sengaja buat hp Teh Rara rusak." Jelas Devan. "Gue pengen main-main sama Bang Rasya aja gak boleh," Ujar Kesha dengan suara bergetar menahan tangis. "Lu itu kurang nyadar. Lebih banyakin istigfar, jangan banyakin dosa." Ceplos Zara. "Kak Askanya lagi sariawan. Jadi ngga ngomong sama Alin tadi," Ragu Alin. "Gue? Pacaran sama Ralya? Ngaco!" Balas Rasya. Mereka semua adalah orang-orang naif. Mereka saling mencintai tapi terlalu gengsi untuk mengungkapkan.