Mirza yang semakin penasaran mulai meraba dan memutarkan jarinya. Tonjolan yang semula seperti gundukan itu ditangannya. Perlahan membesar dan mengembung. Mirza mengernyitkan dahinya. Ketika gundukan itu sudah sepeeti memanjang. Mirza tidak tahan untuk tidak menggenggamnya memastika benda itu. Benda itu tak dapat tergenggam disatu tangannya yang lentik itu. Benda itu sudah sangat keras. "Astaga!" Mirza terpekik. Dan ia menjauh dari gordin. Ia berbalik membelakangi gordin itu. Meskipun dengan mata tertutup, ia tahu benda apa yang baru digenggamnya. "Terkadang sebuah cinta tak hanya berasal dari mata dan dituturkan lewat kata. Tapi, ia harus dilengkapi dengan sebuah aksi nyata."All Rights Reserved
1 part