Fake Memories [those memories]

Namanya berarti malaikat, siapa pun juga akan mengakui kalau parasnya bak malaikat. Namun, malaikat yang satu ini pandai berbohong. Cheonsa dituntut untuk punya kepribadian layaknya malaikat juga, dan ia berhasil memenuhi tuntutan tersebut.

Kalau ada kompetisi menyembunyikan kebenaran tingkat nasional, Cheonsa optimis kalau dirinya akan menang dengan mudah. Sepanjang hidupnya, ia berhasil menyembunyikan wajah aslinya. Ia merasa seperti telah menyumbang memori palsu ke orang sekitarnya. Yang ada dalam kenangan itu jelas sekali bukan dirinya. Hanya sang Malaikat.

Akan tetapi, cowok tak sopan itu justru menjadi orang pertama yang membuka topengnya. Menyebalkan! Biar begitu, Cheonsa malah semakin jatuh terhadapnya.

Di saat ia mulai merasa nyaman, Cheonsa justru dihadapkan dengan kenyataan pahit.

Bukan dia saja yang pintar berbohong. Dan bukan dia saja yang telah menyumbang memori palsu.