Tak selamanya, apa yang tidak ada itu benar-benar tidak ada, apa yang tak nampak bukan berarti tak akan pernah nampak, yang nalar akan jadi tak nalar, dan yang tak nalar akan nalar. Yang ada mungkin akan menghilang, dan yang tidak ada akan datang. Dunia tak sesempit itu. 'Dia' lebih dari yang bisa dipikirkan oleh manusia. 'Dia' lebih rumit dari kelihatanya. Dunia tak hanya berisi; aku, kamu, dia, dan kita-masih ada 'mereka' yang bisa datang kapan saja-serta menampakan diri pada saatnya. Dan mereka yang 'terpilihlah' yang bisa melihat 'mereka' kapan dan dimana saja. Saat Anda berpikir Anda sendirian, sejujurnya ada yang tak Anda sadari bersama Anda. Mereka-bisa jadi 'teman' namun tak jarang menjadi 'kutukan'. Manusia yang terlahir 'istimewa'. Manusia yang terlahir dengan sebuah 'kelebihan' namun dikatakan juga sebuah 'kekurangan'-merekalah yang bisa berkawan, namun tak jarang jadi bermusuhan. Sebuah kutukan akan datang pada mereka yang tak bisa menyelesaikan. Jangan diam, jangan melawan, tetaplah berpegang pada kepercayaan juga Tuhan. Karena hanya Tuhanlah yang bisa membantu saat 'mereka' datang dan membalaskan apa yang belum terselesaikan. Di dalam kegelapan dan dinginnya malam, di dalam kesunyian dan sepinya malam, dan di dalam sebuah raga yang kosong-mereka bersemayam-mengisi tiap kekosongan. Mereka-jiwa tak bertubuh yang haus akan kematian. Mereka-jiwa tak bertubuh, penghuni raga yang rusak dan penuh kemungkaran. Rasa sakit dan penyiksaan adalah makanan bagi-mereka. Pemujaan dan penyembahan adalah kehidupan untuk-mereka. Aku, Kamu, Dia, dan Kita-adalah mangsanya. Bertahan bukanlah caranya. Melawan adalah kesalahan. Mereka-adalah nyata. Mereka-ada dimana-mana. Berhati-hatilah! Karena-mereka-ada disisi Anda. #Salam_dari_dalam_kegelapan