Seiring senja yang menghampiri. Diriku terpatri sendiri menikai langit. Kentara kemerahan yang selalu ia cuakkan, dia datang lalu pergi. Aku selalu menunggu kehadirannya dibalik tirai. Datang kemudian membawaku memisra ranah merah yang tercuat di alaska itu. Senja menyaksikan segalanya. Sampai pada akhirnya calak itu perlahan kepam menjadi hitam kelam. Aku berdiri tergemap tanpa kata. Kemudian rasa rindu itu tertunas dengan rindang. Dan rasa benci sebagai inangnya. Semilir angin seakan bercikun padaku. Namun senjaku saat ini tak seindah senja kala itu. Dia membawakan senja untukku, tapi senja membawanya pergi. Akankah dia kembali dan menebas setiap sayatan rindu ?? Aku harap sang waktu menekur kali ini saja, dan berteriak lantang menjawab semuanya. -AS KUY BACA :)
35 parts