Purnama di Secangkir Kopiku Oleh : Hendro W. Semalam lingkar cinta menyempurna Air kaca engkau curahi mata gundah gulana Apa yang terlihat sesekali kujejali jeli Pada cangkir lurik ini purnama sedang terjadi Tanpa ragu kepada gumam semesta Tak ku temui dosa terkecuali rasa bersalah Mendaratlah kecupan hangat kali pertama Tuntas dibibir cangkir terlumat cahayanya Pabila langit tibatiba berkahi tangis Sinarnya tiada pernah terbenam pun habis Umpama rembulanku apatis, jengahmu akan terkikis! Syukur akan gencar keseluruh guratan nadir Bersit bungkam pengakuan malu Golongan yang kuanggap baik masih tercela oleh kelompokmu Taburi saja benih benah menuju benar Dasar kopiku :mekar mewangi purnamamu Meraung-raung gejolak di cangkir lurikku Malaikat terpingkal mendengarnya Lantas berbisik "Mohon kabulkanku teruntuk pendo'a yang bukan tentang dirinya semata !" Salah, hikmah, pun purnama segera kuteguk tak bersisa Tanpa ampun akui rona salah Wahai, kopiku akan purnama lagi esok hari Tunggulah! Surabaya, 22 Mei 2019