"Ngapain lo". Suara datar Bintang membuat Sabit menoleh. "Nyiapin baj-". "Ga perlu!". Bentaknya. Sabit menghela nafas pelan dan memejamkan mata sekejap. "Aku kan istr-". "GUE GA NGANGGEP LO SAMA SEKALI SABIT! DISINI KITA DI JODOHKAN DAN LO JANGAN BERHARAP BISA MENJADI APA YANG LO IMPIKAN ITU! jangan mimpi". Bintang kembali membentaknya namun kali ini lebih keras. Sabit menahan sakit hatinya dan matanya memanas, ia tau jika Bintang tidak mempunyai perasaan dengannya. Namun salahkah dia jika ingin di hargai? copyright by @Anandaaarw Jangan lupa baca!