Story cover for Sajak-Sajak Rasa by AtiqMasluhah3
Sajak-Sajak Rasa
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Dec 13, 2019
Sepenggal prosa yang mendeskripsikan bagaimana wujud indra perasa jiwa akan bebas berkelana dalam belantara kehidupan
All Rights Reserved
Sign up to add Sajak-Sajak Rasa to your library and receive updates
or
#966jiwa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Cinta Tak Terbatas Waktu (On Going) cover
PROSA cover
Kumpulan Puisi Inspiratif cover
About My Poem cover
Setulus Rasa Untuk Kehidupan cover
Heridson cover
• KECEWA ~ cover
Mati Lebih Lama, Hidup Selamanya cover
Rangkaian Kata (Completed) cover
Sasmita Nivriti cover

Cinta Tak Terbatas Waktu (On Going)

20 parts Ongoing

Seorang santriwati yang baru lulus dari sekolah sekaligus pesantrennya langsung diboyongkan oleh sang kakak laki-lakinya. Alisa memilih mencari pekerjaan untuk membantu keluarganya daripada berkuliah seperti teman-teman yang lainnya, meski dalam hati dirinya juga menginginkan hal tsb. "Mba Al.. semoga kamu bisa nyusul kita ya.." kata Intan teman Alisa. "Amin... Doain ya mba tan.." balas Alisa. Setelah hampir 2 bulan lulus, akhirnya ia pergi ke kota menemui Hesti tantenya,yang sedang bekerja disana. Pertama kali terjun didunia pekerjaan, menyesuaikan diri dengan lingkungan baru juga orang baru. "Ternyata kerja selelah dan letih ini, bagaimana dengan ayah dan bunda yang kerjanya diladang panas-panasan... Ya Allah lancarkanlah jalan hambamu ini untuk membahagiakan orang yang Alisa cintai dan sayangi" gumam Alisa sambil meminum tehnya di ruang keluarga Hesti. Gaji untuk seorang pemula masih belum seberapa, Alisa berniat cepat mendapatkan banyak uang untuk diberi ke keluarganya. Namun banyak rintangan dan lika-liku kehidupan yang diberi tuhan untuknya. Ekonomi, teman, keluarga, cinta dan spiritual menjadi satu. "Kamu siapa?" Tanya Alisa kepada seorang gadis yang duduk di ruang pemanggang roti sendirian. "Kamu lupa?" Balasnya malah bertanya kembali ke Alisa sambil menatap datar kearahnya.