Idiot Secretary

"Jangan berbohong. Saya tahu kemana mata kamu tertuju, Naiva. Tidak usah mengelak."Argan maju tiga langkah dari tempat sebelumnya ia berdiri, ia menunduk, mengurung Naiva dengan lengan kekarnya yang panjang.
"Katakan!."

"A-anu, Pak. Sebenarnya ...." naiva meremas jemarinya yang saling bertautan. "Resleting Bapak belum dinaikkan!."

"Apa ... tadi ... kamu melihatnya, Naiva?!."

"Huh,?" Air muka Naiva berubah. "Tadi ... saya ... itu ... resleting Bapak. Jadi ... saya sedikit ... itu."

"Cukup!."Argan memejamkan matanya, faham kemana arah ucapan sekertarisnya itu. Terlihat dari gestur tubuhnya yang mencoba memperagakkan dengan tangan.

Kepribadian Naiva, seorang sekertaris yang bisa dianggap kurang normal membuat Argan CEO Baskara tempatnya bekerja kewalahan. Setiap hari selalu ada saja tingkah sekertarisnya itu yang menguras kesabaran. Namun karena itu, Argan selalu menjadikan sekertarisnya sebagai alasan kesibukannya dalam mencari pasangan kekasih. Argan sadar jika dia sudah mempunyai pemilik hatinya.

Karma seakan sedang mempermainkannya. Sesuatu yang tak seharusnya hadir pun terjadi. Witing tresno jalaran soko kulino, Argan mulai menyimpan rasa karena terbiasa.

Lantas, bagaimana dengan meraka setelah diketahui ternyata Argan sudah mempunyai calon istri ?.