Andira Maharani dengan sepenggal cerita hidup yang menguras emosi. " Gua ini ngga pantes buat lo, lo sempurna sedangkan gua sampah " Andira dalam tangisnya sambil memukul-mukul dada laki-laki itu " Gua ngga perduli, Lo itu mimpi gua dari dulu " lelaki itu berusaha menenangkan Andira yang sedang kambuh. " Gua sayang sama lo Ra, gimanapun keadaan lo"