Penjual Kematian
  • Reads 4,144
  • Votes 540
  • Parts 47
  • Reads 4,144
  • Votes 540
  • Parts 47
Ongoing, First published Dec 15, 2019
Nixie, gadis muda dari Desa Harent, telah memutuskan bekerja sebagai penjual kematian. Bersama majikannya, ia ingin mengetahui bagaimana proses penjualan kematian dan ingin membuktikan pekerjaan ini ada sangkut pautnya dengan menghilangnya orang-orang.

Supaya tidak dicurigai, ia berusaha mengikuti semua perintah majikannya. Dia bekerja sebagai pencatat pesanan. Masing-masing orang bisa membeli kematian dengan harga yang murah, bahkan mereka bisa meminta melukai atau mecacati seseorang. Nixie percaya dari semua bukti ini bahwa majikannya telah salah dan tidak mungkin ada seseorang akan datang.

Kemudian pemikiran itu dipatahkan dalam tempo beberapa hari, terjadi hal-hal mengerikan. Setiap hari selalu ada pelanggan yang datang. Mereka menjadi lebih otoriter, brutal dan berhasrat membeli kematian lebih banyak. Orang-orang yang dikenalnya baik, ramah, dan santun telah berubah menjadi psikopat saat berada disini. Beberapa orang datang berturut-turut karena menunjukkan gejala ketagihan. Seseorang pernah menuntut akan membakar toko apabila permintaannya tidak ditarik dan keesokan harinya orang itu tidak diketahui kabarnya. Setelah seminggu bekerja, Nixie gembira akan menyelesaikan kontrak kerjanya, sayangnya penjual kematian tidak akan melepaskannya dengan mudah.

Novel Remaja
+ 12
Public Domain
Table of contents
Sign up to add Penjual Kematian to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Serena'de cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Rasya cover
FORBIDDEN BONDS cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
MATHERA cover
MPREG NCT cover
Strawberry Boy [SKYNANI] Selesai. cover

Serena'de

86 parts Ongoing

Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian. Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya. Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.