Ini rumah, bukan sekedar rumah. Terlihat jelas pada warna yang tertera. Apa kabar dirimu? Sudahkah mendapati rumah yang membuatmu betah? Sudahkah mendapati rumah yang tak pernah membuatmu Resah? dan Sudahkah mendapati rumah yang menyetak banyak kenangan Indah? Atau kamu tidak punya rumah? Bukan, semua orang mempunyai rumah, hanya saja kamu yang belum menemui Jalannya, Kemana Arah kamu akan mencari, kemana arah kamu akan berkelana tanpa mencaci, lalu berjalan kemudian berlari dan beristirahat di rumah yang membuatmu lelap itu. Bagaimana cara menemui arahnya? Mari mampir, siapa tau Cerita ini bisa menjadi rumahmu, atau kau menemukan sesuatu dari cerita ini. Selamat pulang, dan membawa oleh-oleh.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.