Semesta turut bersedih mnyaksikan sosok bermata indah yg dengan pelan menapak bumi, sendu membalut langkah langkahnya. Seolah berjalan tanpa tujuan. Siapa yg tahu jika didalam hatinya tertanam amarah yg sulit untuk di luahkan. Rasa sakit semakin merogoh jantungnya hingga di mata indah itu kini terbentuk bendubgan kecil. Sesekali gadis itu mendongak, menatap mendungnya langit untuk menahan tangis. Nihil. Pertahanannya jebol, sungai kecil mulai mengaliri kedua pipinya. Guntur menggelegar seakan tak menerima air mata itu. Matahari mulai bersembunyi dibalik awan yang kelabu. Rintik demi rintik mulai berjatuhan, perlahan membasahi bumi. Air mata itu mengalir bersama tetesan hujan yg kian deras. Langit mencintainya, mengiriminya hujan untuk menghapus jejak air mata berharganya. Dialah serintik dari jutaan tetes hujan.Rinai.