3 parts Ongoing MaturePak Karmin menghentakkan badannya mendorong kejantanan masuk ke lubang kenikmatan ku yang terasa masih sempit. Karena sudah licin, benda itu bisa bebas mengobrak-abrik rongga hangat kenikmatan.
"Uugghh.. sempit betul punyamu dek."
"Ah ah ah ah," desahku seirama dengan keluar masuknya batang kejantanan milik pak Karmin.
Desahku membuat hasrat si pria semakin bertambah.
Kedua tangan mencengkeram erat di selangkangan. Menambah laju kecepatan genjotan nya.
"Oohh,, ahh.. emmhh."
Aku telah larut dalam cumbuan nya , merasakan ujung kejantanan mendobrak-dobrak mentok mengenai bibir rahim.
Di tambah jilatan-jilatan di kedua bukit kembar mengkilat basah oleh peluh keringat ku sendiri yang di lakukan oleh orang yang berada di samping ku. Membuat ku merasa mabuk kepayang hanyut terbawa kenikmatan yang menjalar dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Aku pun melenguh panjang,
"Ah ah ah, emm.. aaaaahhh.. "
Badan mengejang terangkat keatas sembari memercikkan air kenikmatan.
Pak Karmin semakin liar melihat ekspresi di wajahku yang di landa kenikmatan, hantaman-hantaman nya semakin kuat dan kencang.
Hingga akhirnya aku merasa alat kejantanan milik pak Karmin berdenyut denyut, seperti hendak menyemburkan sesuatu.
Tak lama berselang, kocokan cepat di rongga peranakan akan segera ia akhiri.
Ia membenamkan seluruh batang kejantanannya, hingga benar-benar mentok mengenai dinding rahim. Dan.
"Ceerrr"
Cairan kenikmatan putih kental menyembur, menghangatkan rongga peranakan ku.
"Aahh, .. " nikmat sekali rasanya ketika cairan itu tumpah ruah memenuhi rongga kewanitaanku.
Setelah kejantanannya lemas mendingin lalu mengecil ke ukuran semula. Ia pun mencabutnya,
Ketika benda kesayangan miliknya tercabut, cairan putih kental bekas cumbuan nya mengalir banyak dari belahan alat kewanitaanku.
Menjalar dari lubang turun ke selangkangan lalu menetes ke lantai.
Tangan pak Karmin sesaat mengorek-ngorek lubang itu, hendak memberikan jalan agar cairan putih kental bekasnya segera keluar.