Keisha Maureen Abygail sosok cewek idaman para cowok di SMA Bangsa. Seksi, modis, cantik dan body goals, perpaduan yang bagus untuk menjadi icaran. Tak hanya fisiknya yang sempurna, sikapnya yang mudah bergaul dan baik membuat dirinya disukai banyak orang, meskipun dirinya terkenal playgirsl tak membuat fansnya surut. Karena menurut mereka khususnya para cowok, wajar jika Keisha memiliki banyak kekasih karena cewek itu cantik.
Jika di bagian cewek ada Keisha yang menjadi Ratu nya di SMA Bangsa. Di bagian cowok, ada Arion Megantara cowok populer yang menjadi idaman seluruh cewek-cewek. Cerdas, tegas, dingin, berwibawa dan tentunya tampan. Hanya dia cowok yang tidak menyukai Keisha, karena menurutnya Keisha tidak lebih dari cewek berisik, bodoh, dan juga bar-bar.
Dan dari sinilah kisah Putih Abu-abu mereka dimulai, di mana Keisha yang mengejar-ngejar Arion sedangkan Arion yang selalu menghindarinya. Meskipun Keisha tahu dia akan sakit hati nantinya, Keisha tidak peduli. Meskipun banyak air mata yang akan dia dapatkan nanti, ia tidak peduli. Karena ia yakin jika Arion adalah jodohnya di masa depan.
"Berhentilah gangguin gue, Kei?!" bentak Arion kasar memandang Keisha dingin.
Keisha bukannya sedih tapi cewek itu malah mengembangkan senyum cantiknya.
"Makanya ayo kita pacaran,"
"Gue pacaran sama lo?" Arion malah memandang Keisha dari atas ke bawah dengan pandangan meremehkan.
Seharusnya Keisha merasa terhina dan marah karena Arion berlaku demikian. Tapi, Keisha tetap berdiri seolah Arion tidak berbicara yang menyakitinya.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan