Kimetsu No Yaiba : Rebirth Of Shinigami
  • Reads 80,939
  • Votes 7,822
  • Parts 31
  • Reads 80,939
  • Votes 7,822
  • Parts 31
Ongoing, First published Dec 18, 2019
Didunia yang banyak pertempuran namun tidak diketahui oleh banyak orang dan dimana iblis itu ada

Seorang anak yang sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya karena mereka sudah meninggal ditangan kelompok berbeda

Tentu saja yang membunuh orang tuanya adalah iblis dan manusia 

Selama beberapa tahun dia berlatih dari buku yang dia beli sampai dia menguasainya

Karena kejadian yang orang tuanya alami dia menjadi tidak memihak siapapun atau netral

Dia adalah seorang yang akan menjadi pilar terbaik dan harapan umat manusia

Dia yang akan menjadi ancaman  terbesar para iblis untuk berbuat sesukanya 

Banyak julukan yang dia terima baik dari para iblis maupun dari para manusia tepatnya pemburu iblis 

Dia adalah netral yang akan memusnahkan siapapun yang menghalanginya

Dia hanya ingin berpetualang sendiri tanpa ada beban dan halangan

Dia adalah Cien Ichida, Shi No Hashira (Pilar Kematian) 


[Hanya Menulis Fanfic] 

[Cerita asli bukan milik author] 

[Semoga menghibur]
All Rights Reserved
Sign up to add Kimetsu No Yaiba : Rebirth Of Shinigami to your library and receive updates
or
#87best
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.