Bagaimana bisa aku mencintainya, bahkan belum pernah aku temui raganya. Bagaimana bisa aku merasa nyaman, bahkan belum pernah aku temui hangat genggamannya. Bagaimana bisa aku merasa tenang, bahkan belum pernah aku temui teduh tatap matanya. Nyatanya aku merasakannya. Cinta itu tumbuh, hanya karena percakapan lewat pesan singkat yang terjadi berulang. Rasa terbiasaku membuatku nyaman, meski hanya berbincang via suara. wajarkah perasaan ini? Bolehkah aku memupuknya hingga nanti berbuah kebahagiaan? ya.. disaat nanti takdir mempertemukan 2 raga kita di waktu yang tepat, aku ingin memetik hasil penantianku.All Rights Reserved
1 part