Ada Cinta Di Pesantren
  • Leituras 136
  • Votos 6
  • Capítulos 4
  • Leituras 136
  • Votos 6
  • Capítulos 4
Em andamento, Primeira publicação em dez 19, 2019
cerita ini menceritakan tentang seorang yang menyukai teman pondok nya memalui cerita yang pernah ia buatkan ,awalnya hanya rasa kagum dan nyaman namun  rasa itu ia pendam dalam diam nya namun apasanka jika sifat yang di kagumi itu berubah ubah .
bagaimana kelanjutan cerita mereka langsung saja jika mampir kuyyy 
dan jangan lupa untuk vote dan komen
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar Ada Cinta Di Pesantren à sua biblioteca e receber atualizações
ou
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
Meraih Cinta Suamiku cover
Hello, KKN! cover
Di Hamili Hot Duda Mafia cover
Living With Berondong cover
Naked 🔞 cover
SERA cover
(Mantan) Sugar Baby [21+] cover
Obsession cover
digilir Adik ipar Sendiri  cover
Lingsir cover

Meraih Cinta Suamiku

41 capítulos Em andamento

Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan. Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna. Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya. Sayangnya, semuanya sudah terlambat. "Mas Dewa, aku capek."