Jana selalu merasa ada yang salah dengan dirinya, merasa bahwa diriya tidak cukup pantas untuk dicintai dan disayang oleh kedua orang tuanya. Hingga orang tuanya lebih memilih melimpahkan seluruh perhatian dan kasih sayang pada Jani, kembarannnya. Jani selalu mendapatkan apapun, sedangkan Jana selalu mengikutinya atas permintaan kedua orang tuanya. Bertahun-tahun diam dan menahan sendiri rasa sakit, akhirnya ia mengambil tindakan yang mampu mengubah hidupnya. Akankah hidupnya jauh lebih baik? Atau justru sebaliknya?