Kemarau-hujan datang dan pergi. Untuk kesekian kalinya aku menatap kembali jalanan ini. Dia sudah sangat tidak asing, seperti halnya perasaan ini. Sebuah perasaan kehilangan yang bahkan aku sendiri tidak yakin tentang apa yang sebenarnya telah hilang. Jalanan ini, dia tidak terlalu ramah untuk hati yang gundah. Banyak hal yang dipertaruhkan dalam perjalanannya. Termasuk diantaranya mempertaruhkan kebersamaan denganmu. Di sisi lain lamunanku, aku ingat kau selalu memimpikan untuk bisa pergi ke tempat yang hendak kutuju. Aku diam. Mengharap, barangkali suatu nanti kita akan bertemu di kota kembang itu.