Vero hanya bisa diam, diam memendam semua rasa yang ia simpan 2 tahun lamanya kepada sosok Elang, orang yang selalu ada mendampinginya disela sela latihan fisik yang sama sama berat sebagai seorang atlet. Kala itu dunia vero hancur berkeping keping ketika natasya datang dalam sètiap cerita manis Elang. mata indahnya memancarkan cahaya kekaguman sampai membuat hati Vero tertegun. namun apa yang gadis bisu itu bisa lakukan. Elang bukanlah seorang paranormal sakti yang memilik kekuatan super untuk telepati, memahami setiap pikiran, dan isi hatinya. bagi vero mendengarkan cerita Elang yang menyakitkan itu sama indahnya dengan membayangkan dialah putri tidur yang diperjuangkan oleh sang pangeran, mungkin ia tertidur layaknya orang mati, tetapi tidak untuk hatinya. apakah tuhan adil? ketika rasa syukur, takdir, dan hancur datang dalam sekedipan?! aku lelah memendam kata, aku ingin bicara, ayolah...