N A W A N G
  • Reads 55
  • Votes 9
  • Parts 4
  • Reads 55
  • Votes 9
  • Parts 4
Ongoing, First published Dec 21, 2019
Sebuah kelompok berjumlah lima orang mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri dari Cidra, Anindita, Tasya, Aldi dan  Bintang. Mereka diberikan tugas KKN di sebuah desa terpencil di daerah Jawa Tengah. Namun, ditengah perjalanan mereka mengalami berbagai hal yang mengerikan, Akankah mereka bisa selamat dari hal mengerikan tersebut dan dapat menyelesaikan KKN-nya? atau mereka semua akan mati satu-persatu? 

#cerita karangan sendiri 
(mohon maaf jika ada kesamaan tempat, nama pemeran dan yang lain-lain, semua ini hanya fiktif belaka dan tidak berupa fakta)
All Rights Reserved
Sign up to add N A W A N G to your library and receive updates
or
#177hororstory
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
SATU SISI cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
BALLERINA BERDARAH cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
Berhaji Dengan Uang Pesugihan cover
KISAH HOROR dari SIMPLEMAN  cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
IMPROMPTU PARENTS [LANORINE] cover

Stadiun Berdarah

10 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?