Tulisan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta Republik Indonesia No. 19 tahun 2002. Dilarang untuk mendistribusikan beberapa bagian atau seluruh tulisan ini dalam bentuk apapun tanpa izin penulis. _______________________________________________ Jika orang bilang umur 25 tahun adalah quarter life crisis maka gue gak akan percaya lagi. Umur 25 tahun gue berlalu dengan sekejap mata, tanpa drama dan sekarang gue berada di umur 29 tahun 10 bulan, yang berarti hanya perlu dua bulan supaya kepala gue berganti ke angka tiga. Pekerjaan gue sebagai aktuaris, yang mana cita-cita gue sejak kecil, membuat gue merasa berpuas diri karena sampai di titik ini membutuhkan kerja keras dan waktu yang sangat banyak. Just when you thought that you've got everything in order, kilasan apa yang gue lakukan selama 10 tahun terakhir seperti menari-nari di kepala. Mulai dari tawaran pekerjaan yang gue tolak karena gue terlalu angkuh dan berpikir bahwa gue pantas mendapat lebih, perkataan orang yang terlewatkan karena gue berpikiran pendek, begitu banyaknya waktu yang terbuang untuk ambisi sehingga melupakan waktu untuk bersenang-senang bahkan untuk melihat sekitar apakah ada calon yang potensial sampai the one that got away. And again, how do you make yourself content when everything you aimed for before doesn't seem matter right now? Ketika resiko dan peluang keuangan di masa yang akan datang dapat gue perhitungkan, tapi kenapa resiko dan peluang hidup gue justru berantakan? Photo courtesy: yours truly