AIRLAN
  • Reads 837
  • Votes 67
  • Parts 38
  • Reads 837
  • Votes 67
  • Parts 38
Ongoing, First published Dec 26, 2019
Selalu menjahit benang benang kesedihannya hingga ada yang merampas jahitannya membuangnya dan memberikan jahitan yang baru dari benang benang kebahagiaan
.
Banyak kerapuhan yang jatuh, dan ternyata kerapuhan itu ada merapuhkan segalanya yang timbul pada sampul, ternyata pancaran keindahan di dalamnya di dalamnya akhirnya membuat mereka bangkit bersama, siapa mereka?
.
beribu beribu Moody, Emosional, Masalah hidup, Alur kehidupan
.
Berpengalaman rapuh, Tak menyerah tuk Bangkit
.

"Jika ini garis lurus batas menghalangi, mengapa kita tak merubahnya garis ini menjadi lengkungan yang mengelilingi kita?" ~Alan~

Terlihat jauh seperti Air dengan Langit, karena matahari Air itu menguap hingga membentuk awan yang menyatu dengan langit
.
Merubah seorang badboy menjadi bucin diam diam pada seorang gadis yang bagai tipe perempuan yang berbeda pada penilaiannya

Semua orang punya penilaian sendiri bukan?

"Murni imajinasi Author ya, jika ada kesamaan nama tokoh atau yang lainnya author mah gak plagiat, cerita udah pernah di buat lama, baru nge publish tahun ini" Happy Reading!!!!




Hallo reader baca yaa, vote jugaaa, maaf jika ada typo maklum author juga manusia punya salah, oke!
All Rights Reserved
Sign up to add AIRLAN to your library and receive updates
or
#67fotografi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Memilih Untuk Pergi  cover
I'm the Protagonist cover
My Dangerous Junior cover
Kaesar cover
FIX YOU cover
AV cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
THEORUZ cover
I'm Alexa cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan