Tujuh ratus empat puluh empat jam namamu tersemat di dalam hatiku. Hingga detik terakhir aku tersadar, kamu hanyalah semu yang terus aku impikan. ~ Kehidupan Azura ibarat seekor burung dalam sangkar. Terkurung dalam suatu tempat yang tidak bisa membuatnya terbang bebas. Bergantung pada sang pemilik yang siap dengan berbagai skenario. Namun, jauh di lubuk hati, jiwa burung kecil meronta. Rindu akan kebebasan angkasa luas. Ingin seperti seekor singa yang mampu mengaum keras melalang bualang. Tanpa harus takut apapun yang menghalanginya. Di tengah banyaknya kekangan, Azura mencoba melewati garis batas hidupnya yang telah dibuat oleh sang ibu. Hingga ia bertemu dengan sosok misterius. Sosok yang membuat kehidupannya jungkir balik.