"Dia tuh, cuma keliatan kuat di luarnya doang. Dalemnya mah sebenernya berantakan. Mata ketawanya dia, bahkan jauh lebih menyakitkan dari airmatanya. Dia sebenernya cuma pura-pura baik-baik aja. Sebenernya mah, rapuh dan hancur. Karena ngerasa gak ada orang yang bisa mengerti apa yang udah dilaluinya, dia memilih jalan ini. Memendam semuanya sendiri. Padahal, pengen banget berbagi. Bisa ngeliat dia ketawa mah, di depan orang-orang aja. Aslinya, dia sering nangis sendirian. Tiap malem, di kamar mandi, di kamar, di mana pun dia bisa menangis, dia pasti bakal nangis. Karena, beban yang dia punya sekarang, terlalu banyak buat dipikul. Dia udah bilang kok kalo dia mau nyerah. Iya, nyerah sama hidupnya. Tapi, Tuhan masih bilang,"Jalan terus." Dia tuh capek tau. Dia sering ngeluh, cuma orang-orang gak pernah tau aja. Dia bisa memanipulasi emosinya dari yang abis nangis tersedu-sedu, langsung berubah jadi senyum menawan. Iya, itu keahliannya. Dia ahli dalam hal apapun, tapi dia gak ahli buat melawan. Dia tuh lemah. Kalo ada yang bilang dia kuat, iya itu di depan orang doang. Aslinya mah, suka banget gelosoran di lantai sambil nangis. Kalian gak tau aja. Iyalah kalian gak tau, dia kan gak pernah nunjukkin kelemahannya di depan orang. Yang dia pengen, orang taunya dia baik-baik aja. Padahal mah tiap hari yang ada di otaknya gimana caranya mati tapi gak sakit. Kalian gak tau aja...." - Author
21+
Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard Allexander.
Tanpa bianca sadari hidupnya sudah sepenuhnya milik Richard tanpa bisa pergi darinya
"Saya bukan jalang!"
"Kupastikan kau akan menjadi jalangku!!Bukankah kau butuh uang untuk pengobatan kekasihmu hah?"