"Saya hamil, Pak!"
"Apa? Mana mungkin? Saya tidak pernah menyentuh kamu, Kinan!"
"Saya punya buktinya, Pak."
"Tapi aku sudah menikah, Kinan."
"Saya tidak peduli, yang saya butuhkan hanyalah ayah dari anak saya dan Anda, Pak."
Pelik. Dan tanpa diduga, Indah, istri pertamanya, mengijinkan dirinya mendua.
Menikah.
Mungkin bagi sebagian besar orang merupakan awal kebahagiaan penyatuan dua cinta.
Bagi Indah justru awal dari segalanya.
Awalnya pernikahan mereka juga bahagia seperti kebanyakan orang, meski pernikahannya berdasarkan perjodohan orang tua.
Sampai ujian itu datang. Indah harus rela berbagi dengan wanita yang mengaku dihamili oleh suaminya, Ayyas.
Cerai bukan ide baik, perkara yang dibenci Tuhan dan aib keluarga. Tapi ia juga punya hati kan?
Entahlah.
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai.
"Cewek nakal," umpat Kai, sebelum merangkak di atas ranjang, pria itu meloloskan celana jasnya beserta bokser ketat, membuat batang beruratnya mencuat dengan menantangnya.
"God.. oh my god! Batang lo gede banget.. anj." Mendadak kesadaran Queen kembali saat melihat batang coklat milik Kai membuat perutnya seakan di kocok. Dia memang pernah tak sengaja melihat batang Alaric ketika pria sinting itu menggenjot sahabatnya, tapi batang Kai kenapa lebih.. astaga.
"Kai! Gue gak mau! Awas, gue mau cari Kenta!"
"Diam! Lo makin dewasa makin nakal. Cewek binal kayak lo harus di kasih paham!" Kai menelanjangi Queen dengan lihai, meskipun Queen meronta ronta, namun Kai berhasil membuat gadis itu telanjang sepenuhnya.
[Contains non-standard language, harsh swearing, and adult scenes. Please be wise]