Sebuah nama dari seseorang yang sempat baku sayang menjadi rutinitas. Yang sempat memberikan senyum manis ikhlas kala melewati trotoar fakultas. Yang sempat menjadi prioritas tanpa batas. Ya... Nama kecil itu telah merangkum dari cerita-cerita yang belum tuntas. Dalam hitungan minggu cerita antara aku dan dia yang sangat terbatas. Sehingga kutulis puisi-puisi keseharianku dikala ia dipikiranku tak sengaja terlintas Tak ada maksud apa-apa, hanya saja dengan dia, aku yakin puisiku karenanya menjadi memiliki kualitas. Demikian kumpulan puisi tentang beberapa aktivitas. Buah kreativitas dari seorang humanitas yang mengharapkannya, sudah menjadi sisa pubertas. "entah sampai kapan gelap dan terangku masih menjadi singgasananya," dua ribu sembilan belas.All Rights Reserved