26 parts Complete "Noh minta maaf sama Zela bukan gue, mungkin dia masih sahabat lo" Kata-Kata Vini terdengar dingin di telinga gadis menyedihkan ini.
"Vin..." Ucap Dinda lirih tak sanggup lagi untuk berkata-kata. Jujur Dinda tidak mengerti maksud Vini berkata seperti itu.
"Kenapa? lo nanya gue? sorry gue ngak bisa maafin lo, lo bukan orang yang gue kenal lagi Din..." Vini menggantungkan ucapannya, sangat berat melanjutkannya, tapi inilah takdirnya
"-gue ngak mau punya temen bucin kayak lo" Vini menekankan kata bucin disana, dan kali ini nada bicaranya naik satu oktaf, mungkin bukan satu oktaf lagi, tapi sudah ratus oktaf hingga nafas Vini terasa sesak mengatakannya.
Air mata yang sedari tadi ditahannya, kini jatuh berderai di pipinya." Gue tau gue salah Vin, maafin gue" Perkataan maaf tak pernah habis dilontarkan oleh mulut Dinda.
~Ketika kekecewaan mencapai puncaknya, ia bisa menghancurkan pertahanan yang sudah lama di bangun dengan sepenuh jiwa~