Sore ini cuacanya tak sedang baik- baik saja matahari sejam yang lalu telah pergi entah kemana begitupun aku yang sudah hampir 30 menit menunggu bus dibawah naungan atap halte dipinggiran jalan kota. Aliran melodi klasik terdengar jelas dari balik earphone pada telinga kiriku angin sesekali berhembus menerbangkan sampah sampah plastik milik insan tak berhati. Mataku terus memperhatikan jalanan kota siang itu tak ada tanda- tanda bus akan lewat, kembali ku perhatikan map plastik merah dipangkuanku. Otakku memang tak pernah membenarkan kalimat manusia yang mengatakan "hidup itu mudah" mencari sepersen koin bertuliskan angka 500 saja butuh waktu sebulan kerja jika cairnya cepat. Hidup- hidup rasanya ingin pergi saja. Kuraih ponselku dari dalam tas selempang yang kukenakan sore itu niatnya ingin menghubungi papa agar segera menjemput namun seorang pria berdasi merah duduk disamping kiri ku sambil menarik map plastik dipangkuanku.