Mereka hanya melihat itu dari sebuah satu sisi mata uang saja. Bukankah begitu? Tidak ada satu pun di dunia ini mampu merelakan hidupnya hanya untuk sebuah ilusi dan angan-angan semata. Benar saja jika banyak orang mengatakan bahwa hidup dimulai dari sebuah mimpi. Namun, tidak semua berani mengawalinya dari mimpi buruk. Sekalipun itu tidak diinginkan. Itulah realita Cinta dalam menghadapi kehidupannya yang pahit. Apakah ia harus berlari ataukah memang sudah saatnya untuk menghadapi situasi tersebut. Meski mereka pula menganggap masa lalu sebagai guru dalam hidup, lalu bagaimanakah untuk masa depan? Semua tidak ada yang mampu untuk menerka selain menjalani dan memercayai bahwa selalu ada pelangi di setiap habisnya hujan.