Dari aku, Almeera, di tahun 2020
Tidak pernah terbayang jika aku bisa berjalan sejauh ini.
Aku pernah terjatuh, tertatih, lalu kembali terjatuh.
Hari ini, ditempat aku duduk, kutatap langit yang berawan putih. Tidak pernah kusangka jika awan yang tampak bersahabat itu bisa dengan tega mencampakkan kami. Awan yang terlihat baik itu bisa marah dengan deru petir yang mengerikan.
Awan putih itu kini semakin menghitam. Hujan akan turun membasahi bumi. Kembali menjatuhkan diri untuk diangkat ke atas lagi. Hujan memang selucu itu.
Aku sering mendengar, kebanyak orang akan mengingat kenangan manis bersama yang terkasih ketika hujan turun. Tapi tidak dengan aku.. Hujan hanya akan mengingatkan tentang kepedihan mendalam yang menusuk relung hati terdalam. Hujan hanya akan membasahi luka yang bahkan belum pernah kering hingga detik ini. Hujan hanya akan memperburuk tataan hatiku yang masih berantakan tanpa pernah kucoba bereskan.
Masa lalu begitu kuat mengikatku. Aku kadang ingin berlari, atau setidaknya terbang seperti pesawat. Tapi aku sadar, bagaimanapun, pesawat juga pernah jatuh, kan??
Jatuh.. Lalu hancur dan membawa luka pada setiap manusia di dunia. Semesta memang selalu suka bercanda dengan kehidupan.
Kali ini, aku ingin menuliskan perjalanan panjang yang penuh dengan darah dan luka membiru, akan kutuliskan semua itu agar kami menjadi abadi seperti yang sejak dulu dia impikan.
***
"aku ingin kita menjadi abadi, Meera"
***
"Kamu adalah tunanganku. Jika dia bisa menyentuhmu, kenapa aku tidak boleh?"
---
Ketika Serena membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di bawah seorang pria asing. Dia ketakutan dan berteriak, lalu menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong pria itu menjauh.
Pria itu memiliki wajah yang dingin dan tegas, dengan alis tajam dan tatapan dalam-sosok pria dengan penampilan sempurna.
Dia menatap Serena cukup lama. Melihatnya masih gemetar, pria itu berkata dengan suara berat:
"Kamu adalah tunanganku. Jika dia bisa menyentuhmu, kenapa aku tidak boleh?"
Serena terkejut. Informasi ini terlalu berlebihan untuk dicerna!
Belakangan, Serena akhirnya mengingat bahwa ia harus memasuki berbagai dunia untuk melarikan diri dari pembalasan targetnya. Orang-orang yang pernah ditentang oleh "Serena asli" semuanya adalah individu dengan jiwa yang gelap dan pikiran yang bengkok. Mereka menyiksa tubuh dan jiwanya, membuatnya terjebak dalam kondisi di mana ia tidak bisa hidup ataupun mati.
Serena yang terlahir kembali: "Awal permainan sudah memiliki nilai kebencian 100+ yang tidak bisa diturunkan. Serius, ini lelucon, ya?"
Cover by Pinterest