Yasmina Khanza, perempuan yang memiliki lesung pipi itu begitu mengagumi fajar. Baginya, fajar adalah senyum yang paling ikhlas.
Sementara di sisi lain, ada Gabriel Edzhar. Laki-laki yang begitu mendamba senja. Katanya, senja adalah pertanda kehilangan yang paling memukau.
Lalu, keduanya bertemu. Menjadi begitu dekat, menjadi begitu berirama. Melupakan siang yang menjadi sekat paling jelas di antara mereka.
Ya, agama. Keyakinan.
Mungkin bukan hanya mereka yang berdiri dalam dilema ini. Ada begitu banyak. Tapi, seindah fajar dan senja, mereka merakit segala yang tidak bisa menjadi kisah yang berbeda.
*ASMARALOKA*
"Nanti kalau kamu udah nemuin pasangan, kamu jangan lupain aku, Gab. Soalnya, aku juga mau jadi sahabat buat pasangan kamu."
"Nggak usah bahas yang aneh-aneh deh, Yas. Aku nggak suka kamu yang kayak gini."
"Gab, aku selalu mau nemenin kamu berburu senja karena aku tahu aku enggak akan pernah bisa nemenin kamu ke Gereja." Kalimat Yasmin pelan, sangat pelan sampai Gabriel begitu merasa punggungnya di elus kenyataan yang ada di antara mereka.
《 2020 》
Project ini saya kerjakan bersama teman jauh saya. Febiy @hellowol_
perkenalan tidak sengaja yang akhirnya membawa kami menjadi begitu dekat.
sampai tercetuslah judul baru di detik - detik menuju 2020
Asmaraloka, yang berarti dunia cinta kasih.
semoga kalian suka dan kita bisa sama - sama belajar dari tulisan ini.
.
.
.
semangat membaca 😄