Anda perlu membaca ini. Karena serial Suparman sebenarnya terjadi dalam satu waktu yang bersamaan. Namun Suparman hanyalah manusia biasa. Ia bukan seperti Quill dalam film "Guardian Of Galaxi" yang dilahirkan setengah dewa dan setengah manusia. Kalau Anda masih tidak faham, tidak papa. Suparman memang ditulis oleh seorang penulis, tapi hakikatnya ia sendiri yang mengarang ceritanya. Dia tahu apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikatakan. Jadi apapun perlakuannya, apapun perkataannya itu murni dari dirinya sendiri. Tanpa ada campur tangan saya yang mengklaim sebagai penulisnya. Orang yang selalu saja menjadi sosok tua itu memulai kisahnya di tahun 2016. Lalu beberapa lama ia mati. Dan hidup kembali di tahun 2018. Sebenarnya banyak yang diceritaknnya, namun hanya dua puluh kisah yang sempat saya bukukan. Sedang yang lain, mungkin tidak layak atau perlu disimpan untuk serial yang berbeda. Dan trilogi ini merupakan serial yang pertama. Mulai dari ia sebagai orang-orang jalanan. Dalam serial pertama itu, Suparman menjelma orang-orang yang biasa bekerja di jalanan. Atau setidaknya sebagai orang berprofesi rendahan. Entah mengapa ia selalu saja begitu. Di bagian kedua, sebenarnya ia tetap berprofesi seperti di bagian pertama. Hanya saja ia berperan bersama orang-orang milenial yang kehidupannya hedonis. Suparman sebagai orang tua tentu mengeluarkan kegelisahannya terhadap mereka. Bagian terakhir, adalah yang membahas tentang perasaan. Rasa yang membuat orang gila. Bersama orang-orang yang terganggu jiwanya Suparman dapat berinteraksi. Dengan begitu, Suparman tahu bahwa orang gila itu bisa karena gangguan jiwa, bisa karena gangguan rasa. Yang terakhir kali, tentu ada rasa terima kasih yang ingan saya sampaikan. Terutama kepada anda sebagai pembaca yang pertama. Ini tentu bukan cetakan terbaik buku ini. Tapi bisa jadi Anda adalah bagian dari kesuksesan soseorang. Bukankah kita dianjurkan untuk saling membantu?
5 parts