"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu."
Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya.
***
Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha akan di kabulkan dengan hasil yang baik. Ya, Teresa sadar hal baik tidak akan pernah ada dalam kisah hidupnya.
Benalu akan tetap menjadi benalu, sang penganggu yang tak pernah di inginkan ada. Tangisan pilu selalu keluar dari mulutnya yang menyimpan banyak kisah luka, entah waktu kecil atau bahkan sampai sekarang.
"Seharusnya anak seperti kamu tidak lahir dari rahim saya!" ucap wanita itu dengan tatapan penuh kebencian.
Teresa Audiyatama. Seseorang yang berusaha menghilangkan label 'benalu' dan 'anak pembawa sial' di dalam diri dengan berbagai cara.
Sakitnya di permainkan, di jadikan alat balas dendam, mendapat penghianatan yang begitu menyakitkan, sampai harus kehilangan orang-orang yang di sayangi. Tapi, kenapa semesta masi tidak mau berbaik hati padanya? Rasa sakit itu semakin menyakitkan. Setiap hari lubang kelam di hati semakin dalam, menyisahkan kekelaman yang mengerikan.
[ A cover by @HunYoel]
"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊."
-𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢
"Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu.
"Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana.
"Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis itu akhirnya.
"Ganjen banget! Pesen taksi kan bisa."
Gadis itu memasang raut tak percaya. "... gak waras lo, Ka."
••••
"Lo lebih ngebela Nilam dibanding gue yang pacar lo sendiri, Ka!?" bentak Kara.
"Nilam itu lagi sakit, Kara!" Naka balas membentak gadis itu.
"Iya, sakit jiwa!" tandas Kara.
••••
"Naka! Lo bilang lo bakal selalu percaya ama gue!" ucap Kara memohon
"Itu dulu. Minggir!" ucap Naka dingin.
••••
"Bahagia terus, Kara."
"Lo peduli?"
••••
"Pilihan lo cuma dua."
"Mati tragis."
"Atau hidup tragis."
-00.00
Start ➡️11 April 2021
End ➡️9 Agustus 2021