Malaikat penyelamat
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 05, 2020
Pada masanya aku pernah menghamba pada cinta yang sesat
Menuhankannya entah dari mana dalil yang kudapat
Seakan ku telah terhipnotis pada sebuah muslihat
Tipu dayanya seakan pernah menjadi candu yang hebat
Kuhmohon jadilah  malaikat
Yang menerangi tiap jalan dengan ayat-ayat
Doaku, tuhan mengirimkan malaikat penyelamat
Dari kehidupan yang hampir saja tamat
Jadilah sosok sang penguat
Untuk bersamaku tanpa syarat
Kan ku beri kau rasa yang akurat
Dan hayatilah aku dengan cermat 
Tulusku tak peduli tentang sebab akibat
Aku hanya ingin menuju pada kiblat
Semoga ragumu terbayar dengan cepat
Matamu tak lagi buta karna shahwat
Dan hatimu membawa kepada kebenaran yg hakikat 
Aku adalah orang yang tepat
Atas jawaban yang kau kirimkan untuk menjadi pendamping dunia dan akhirat
All Rights Reserved
Sign up to add Malaikat penyelamat to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
16 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rumah Tanpa Batas cover
The Queen Sheyna (END) cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Aksara Tak Bertuan  cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Kumpulan Puisi: Jejak Tanpa Nama cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Irama PuisiKu cover
Rembulan Yang Sirna cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover

Rumah Tanpa Batas

27 parts Ongoing

Kumpulan aksara yang lahir dari hati dan jiwa, menyentuh relung terdalam, mengalirkan rasa, menciptakan gema perasaan yang sama, atau mungkin, lebih dari yang pernah terbayang. Sebuah karya dari anak kelas Lab Literary by Wietas.