Perpisahan.
.
.
.
Siapa sangka ini terjadi kapanpun, dimanapun, dan untuk siapapun. Banyak yang mencoba menghindari ini, siapa sangka?, bahkan waktupun tak bisa menghindari.
Perpisahan?, banyak orang sangat membenci perpisahan, namun sebenarnya orang bukan membenci perpisahannya, tapi kenangannya. Kenangan yang ada didalam hal tersebut.
Perpisahan itu bagaikan cat, awalnya akan terasa menyengat, sangat mengganggu, membuat kita ingin berpindah tempat. Tapi, saat orang sudah mulai terbiasa, tak sedikit yang tak ingin bermigrasi, mereka lebih nyaman pada kesendirian yang diciptakan perpisahan tersebut.
Banyak yang menyalahkan diri akan perpisahan, tapi tenang, semakin banyak manusia mengalami perpisahan maka semakin banyak manusia belajar. Bahwa, setiap pertemuan adalah perpisahan.
Perpisahan juga tidak selalu berujung dengan rasa sakit, banyak orang yang melakukan perpisahan merasa lebih nyaman, karna ia merasa terikat pada hubungan yang bodoh.
Semua ada pada kita, ingin berpisah dan mendapatkan hal baik?, atau berpisah dan mencari perpisahan lainnya.
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya.Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan selama enam tahun lamanya. Di dalam hubungan itu, terasa sangat membingungkan. Bahkan hanya Anyelir yang berusaha untuk membuat hubungan mereka normal seperti pasangan lainnya.
Sampai pada akhirnya Anyelir memyerah, dia ingin memutuskan hubungan yang membingungkan itu, dan meminta maaf pada Biru karena terlalu memaksakan kehendaknya serta selalu mengekang Biru. Apalagi ketika dia tahu sebuah fakta dari alasan Biru bersikap seperti tidak mencintainya. Dia semakin mantap untuk memutuskan hubungan nya dengan Biru.
No plagiat! Yang plagiat gak punya otak!