my coach my husband

Entah dari mana awalnya kami bisa sedekat ini. Pembina yg begitu killer dan datar yg aku kesal dan mungkin bisa di bilang aku sangat membencinya karena sikap dingin dan killernya membuat ku enggan bertanya padanya.

Tapi entah mengapa semenjak aku duduk di bangku kls 3 mts dia mulai so akrab dengan ku mengejek ku mulai mengajak bersanda gurau denganku
Yg membuatku semakin jengkel apa yg dia katakan tak pernah terasa lucu dan sangat garing bagiku "apaan si"

Hanya ejekan yg muncul dari mereka kawan-kawanku, yg jelas aku tak pernah menyukai ejekan itu, dan ejekan itulah yang membuatku semakin enggan berkomunikasi dengannya.

Hari demi hari trs berganti sikap kekileran nya pun semakin menjadi sikap datarnya yg tak pernah aku sukai namu benar apa kata pepatah "jangan terlalu membenci seauatu maka kelak kau akan mencintainya".

Rasa itu pun mulai tumbuh berkembang tanpa terkontrol oleh diriku menutupi semua kebencianku namun, sedikit pun aku tak pernah memberi tahunya pada siapa-siapa cukup allah dan aku yg tau.

Memang ya benar massa remaja adalah massa yang sangat indah untuk di kenang,dan saat itu pula aku takan melupakanya, walau hanya sedikit,
Awal massa remaja yg indah ejek- mengejek selalu ada dlm kehidupan parra remaja, namun adakala ejekan tersebut menjadi kenyataan