LAST NIGHT / Tamat
  • Reads 34,265
  • Votes 1,766
  • Parts 2
  • Reads 34,265
  • Votes 1,766
  • Parts 2
Complete, First published Jan 07, 2020
"Kakak macam apa yang tega menyiksa adiknya, Rom?" Kata Robin dengan nelangsa. "Kamu nggak berpikir sebelum menyakiti Asmaralaya? Dia adikmu, tapi kamu tega menyakitinya sampai menginginkan pergi dari rumah. Apa menurut kamu, ayah akan menganggap kamu pantas menemui Mara lagi?"

"Ayah bicara apa, sih? Aku nggak melakukan-"

"Berhenti berbohong, Romano. Ayah tahu kamu sudah melakukan kejahatan paling fatal yang selalu ayah ingin hindarkan dari Mara. Kamu membuat ayah sekali lagi malu. Ayah nggak bisa menyelamatkan ibunya, sekarang putrinya juga harus mengalami hal yang sama."

"Apa maksud ayah-"

"Berhenti menyakiti Mara, Romano! Berhenti. Kamu sudah keterlaluan. Kamu bahkan sudah membuat hidupnya sulit! Kamu membuat seorang gadis harus melahirkan bayi yang nggak dia inginkan!! Kamu membuat seorang anak lahir karena perkosaan!!!" teriak Robin. Pria itu bahkan menangis. 





Asmaralaya menyelesaikan studinya dan segera menyusul pria kesayangannya. Naas, pria itu sudah lama mati. Mati dalam artian telah berubah dan tak akan kembali menjadi pria kesayangannya lagi. 

"Kamu harus tahu kalau selama ini keluargaku terlalu baik kepadamu, Mara."

Romano melakukan kesalahan tadi malam. Kesalahan yang berujung pada malam-malam kelam berikutnya.
All Rights Reserved
Sign up to add LAST NIGHT / Tamat to your library and receive updates
or
#6berat
Content Guidelines
You may also like
Like Crazy/ Tamat by FreelancerAuthor
30 parts Ongoing
{E-book tersedia di Lontara App. Cari FreelancerAuthor. Atau beli satuan bab atau paket di Karyakarsa kataromchick versi belum layout.} Ada tiga sayatan yang melukai hati Nayana. Satu diantaranya adalah sayatan fisik, terlihat dan membekas di perut bawahnya. Setiap kali merabanya, dia merasakan sensasi ngilunya. Lalu, ketika dia menyadari hasil pengorbanan nyawanya malah akrab dengan Patra ... sayatan lain semakin mengupas dadanya. Dan satu lagi sayatan yang tidak kuat untuk Nayana sebutkan, tapi selalu hadir diingatan. Mencabik-cabik dirinya hingga tak kuat bernapas. Patra dan permainan tak manusiawinya! "Kamu tumben ke sini, Ay? Aku masih ada latihan-" "Aku telat." "Hah? Telat kelas siapa sampe panik gini, Ay?" Nayana tidak bisa menyembunyikan kepanikannya sama sekali. Dia sedang dalam masalah besar dan sekarang mereka ada di area kampus yang tentu saja masih banyak mahasiswa lalu lalang di sekitarnya. "Ay? Kamu kenapa?" "Patra, aku telat haid. Dua bulan. Aku takut!" Wajah Patra pias seketika. Lelaki itu tak bisa berkutik untuk sesaat, menambah rasa panik Nayana. "Prata, jangan diem aja! Ngomong sesuatu. Aku takut, Patra. Aku bingung!" Patra memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian memberikan kalimat penenang untuk kekasihnya. "Kamu tenang dulu, Ay. Jangan terlalu panik gini. Kalo kamu terlalu panik, bakal banyak yang curiga. Kamu sekarang balik ke kosan dulu, aku ke sana habis latihan. Aku akan beliin alat tesnya, kita pastiin berdua nanti, ya." Pastiin berdua? Ketika Nayana mengingatnya kembali, itu menjadi salah satu kalimat yang lucu. Dulu dia begitu naif dan tertipu dengan kalimat yang Patra sampaikan. Kepercayaannya pada lelaki itu sangat tinggi hingga lupa bahwa ada banyak hal negatif yang sebenarnya dilakukan oleh Patra.
You may also like
Slide 1 of 10
A Private Wife cover
Like Crazy/ Tamat cover
END TITIK BUTA cover
Menjadi lebih baik [END] cover
Bayangan (TAMAT) cover
The Lost and Found cover
The Chosen (Sebagian Part Sudah Di Hapus) cover
albara kalandra (END)  cover
Back to the Rich cover
Thank You For Loving Me cover

A Private Wife

10 parts Ongoing

"Semakin gila dunia, semakin kita dituntut untuk kreatif dalam bekerja, sayangku. Tapi, aku mau menegaskan bahwa professional girlfriend tidak untuk diajak ke ranjang. Pekerjaan ini hanya tentang menemani seseorang, entah untuk kebutuhan pekerjaan, masalah keluarga, atau memang butuh ditemani saja. I'm very profesional. Klienku juga udah sangat banyak." Ethan Hadiprajna sudah menyangka kepulangannya ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman papanya hanya akan berdampak buruk dalam hidupnya. Siapa sangka orang yang dia benci dan sudah berada dalam tanah itu masih saja bisa mengaturnya bahkan mengancamnya. Dia tidak mau menikah, apalagi punya anak. Masalahnya ... wasiat papanya menyuruhnya melakukan hal sebaliknya. Jade Benjamin tahu pekerjaan sampingannya sebagai seorang pacar profesional ini terlalu gila. Sayangnya, kebutuhan finansial yang mendesak memaksanya melakukan hal-hal kreatif demi mendapat uang lebih. Namun ternyata, masih ada orang yang lebih gila lagi karena ingin menaikan status pekerjaannya dari pacar ke istri profesional demi mengandung anaknya. Haruskah Jade menerima ide gila Ethan? Hingga keduanya harus kembali bersinggungan dan kali ini ... sebagai atasan dan bawahan.