- on hold -
Nyari tumbal susah 🤧
___________________________
Suara tawa canda anak yang lain terdengar jelas, sekali lagi aku cuma bisa mendengarnya. Katanya mereka adalah kakak-kakakku, setidaknya itu yang dikatakan oleh ibu. Aku cuma bisa melihat mereka dari jauh, dari balik jendela yang bahkan tidak pernah terbuka. Aku berada di sini setiap hari, siang dan malam. Entah bulan sabit atau pun purnama. Sayangnya aku tidak boleh bergaul dengan mereka. Kata ibu aku berbeda, aku anak istimewa.
Ibu memanggilku Mirah, nama yang cantik. Tentu saja aku sangat menyukainya.
___________________________
PS. Harap tidak terlalu serius dengan konten yang ada di dalam cerita ini, apalagi membandingkan dengan kebenaran. Ini fiksi yang tercipta dari luberan halu sang author.
Ambil saja moral yang terkandung, tinggalkan saja seandainya ada yang tidak sesuai dengan keyakinan. Sekali lagi ini fiksi, baik nama maupun setting. Terimakasih 😘
-------------------------------------------
✡️ Slow update.
✡ Leave some comments if you wanna tell me something.
Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang.
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang.
Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan.
Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?