"Bapak tahu kan saya benci kebohongan, tapi apa??. Bapak malah berbohong atas kenyataan kalo bapak adalah DIA....Orang yang paling saya benci. Dulu memang bapak pernah menjadi orang yang paling saya percayai sebelum bapak tiba-tiba menghilang bagaikan ditelan bumi beberapa tahun yang lalu."Teriak Sena. "Saya ingin jujur ke kamu tapi waktunya selalu kurang pas. Saya takut nantinya kamu malah jauhin saya. Saya takut kehilangan kamu lagi. Saya bisa jelasin semuanya yang terjadi beberapa tahun yang lalu Sen. Tolong dengerin penjelasan saya dulu!!. Setelah itu kamu boleh ambil keputusan apapun."Jawab Anantha menggenggam erat kedua tangan Sena seakan-akan tak ingin kehilangan gadis yang ia cintai kembali. "Cukup.... Saya kecewa sama bapak. Saya gak mau dengarin kebohongan bapak lagi. Cukup sudah mencampuri urusan hidup saya. Mulai sekarang kita hanya sebatas guru dan murid, tidak lebih. Kita tidak akan bisa kembali seperti dulu lagi. TIDAK AKAN PERNAH."Tungkas Sena dengan air mata yang sudah mengalir deras dari pelupuk matanya. Tidak ingin berlama-lama lagi ia akhirnya berlari meninggalkan Anantha yang masih membeku ditempat dengan penyesalan dalam hati. Kepercayaan yang pernah dikhianati tidak akan mudah sirna termakan waktu. Setiap kebohongan akan selalu meninggalkan bekas luka dalam ingatan seseorang. ~ SENA. Tidak ada manusia yang tak luput dari dosa. Contohnya aku, kebohongan sudah menjerumuskanku ke ngarai perpisahan dengannya. Entah dia akan percaya lagi kepadaku atau tidak. Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat dia percaya kembali padaku.~ANANTHA. Bantu Author dengan cara vomment jika suka:) @Alsaa12All Rights Reserved