Beautiful Memories in School
  • Reads 262
  • Votes 35
  • Parts 14
  • Reads 262
  • Votes 35
  • Parts 14
Ongoing, First published Jan 10, 2020
Saat masuk SMA Garuda Internasional School, Vania menyukai senior tampan bernama Panca Anggara Afero yang terkenal dengan ketua dari 4 Bad Boy. Vania sangat menyukainya, dia selalu memandangi Panca dan saat pembagian loker, kaum wanita sangat ingin mendapatkan nomor 8 karena bisa dekat dengan loker Panca nomor 7. 

Vania ketakutan karena mendapatkan kartu berwarna kuning yang berarti dia harus hati-hati. Vania sangat takut kalau dia akan di bully lagi seperti waktu dijaman SMP nya itu dikarenakan orangtuanya sudah tiada. Ara pernah bilang kepada Vania kalau dia akan menjaga Vania dari siapapun, lalu Ara memberanikan diri untuk bertemu dengan Panca dan membicarakan ini.

Diruangan pribadi Panca, mereka yang sedang duduk santai memikirkan siapa yang mengasih surat tersebut.

"Sepertinya gw tau siapa yang kasih surat itu." ucap Panca

"Siapa bos?" tanya Marchel

     Renald, Vadiga dan Marchel menoleh ke arah Panca, saat Panca ingin membuka mulutnya, lalu ada perempuan masuk keruangan mereka tanpa izin dan membuat mereka terbangun dari tempat duduknya. Perempuan itu menghampiri Panca dengan tatapan serius, lalu melemparkan kartu kuning yang dia kasih kepada Vania.

"Apa maksud ini COWOK BRENGSEK!" teriak Ara





[Tolong follow akun author dahulu]
All Rights Reserved
Sign up to add Beautiful Memories in School to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dark Love cover
Just an escape cover
Give Me Your Sandwich! cover
OBSESSED (21+) cover
Fake Boyfriend [END] cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
Hello, KKN! cover
Hyper cover
Double Trouble cover
Trapped With My Brother Friend cover

Dark Love

24 parts Ongoing

Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.