Grateful from Painful
  • Reads 2,190
  • Votes 210
  • Parts 16
  • Reads 2,190
  • Votes 210
  • Parts 16
Complete, First published Jan 11, 2020
Sebelum memasuki cerita ini ada baiknya kalian menghapus khayalan tentang dunia wattpad. Karna 50% based on true story kehidupan di dunia yang tak tertebak ini.
Bukan!! Ini bukan tentang si kaya bertemu si miskin, si tampan bertemu si upik abu, atau pria brengsek bertemu peri baik hati. Enyahkan, dan rasakan cerita ini. Cerita tentang, Maura.

Cheerful, Independent, Diligent, Kind, And Fat. Yaa, sedikit gambaran tentang Maura Sabila Arkhanza biasa dipanggil 'Maw'. Sekilas hidup nya terlihat baik- baik saja tapi who knows terlalu banyak 'Surprise' dalam hidup nya.
Kisah cinta yang bisa dibilang menyedihkan,tapi selalu ia tutupi dengan kembang senyuman.

Alfarenzo Dhia Ulhaq lebih di kenal dengan nama 'Aul' lelaki tampan, kaya, dan heartless. Yang berkedok dengan muka goodboy nya. Bagi Aul, di dunia ini tidak ada lagi ketulusan dalam mencintai. Ia harus tampan dan berdompet tebal untuk memikat hati perempuan mana pun yang dia inginkan dengan mudah. Ga percaya? Haha baca cerita ini sampai selesai. Disitu kalian akan mengerti, dunia ini adil hanya untuk orang yang good looking. Terdengar kejam? Jelas tidak. Sesuai usaha mu, untuk merubah jalan hidup mu.

Yap, Maw berharap seperti itu. Tapi apakah Aul bagian dari surprise hidup Maw? 

Let me bring you to the Maw World
All Rights Reserved
Sign up to add Grateful from Painful to your library and receive updates
or
#311fat
Content Guidelines
You may also like
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  by AnisWiji
9 parts Complete
"Nggak ada perempuan yang baik yang mau sama pasangan orang!" Teriak Keira menatap sengit ke arah Bagas. "Kei!" Teriak Bagas membalas teriakan Keira. Disini Bagas yang salah, bukan perempuan kecil yang tengah ia gandeng bahkan perempuan kecil itu sekarang ketakutan bersembunyi di belakang tubuh Bagas. "Apa karena pernikahan kita berawal dari perjodohan kamu bisa seenak jidatnya membawa dia pulang?" Tangan Bagas yang bebesa memijat keningnya, ia tahu jika masa lalunya akan terkuak juga. Bagas disini bukan tidak menghargai Keira tapi ia tidak tahu hal apa yang harus ia lakukan. "Pelankan suara kamu Kei. Dia tidak bersalah." Pinta Bagas dengan nada sedikit mengiba. "Lantas kenapa dia ada disini? Kemana jal*ng kamu itu?" Keira sadar saat ia menikahi Bagas, Bagas memang masih memiliki kekasih. Tapi tidak harus membawa ekornya ke dalam pernikahan yang baru menginjak usia empat tahun ini, bukan? "Keira, stop bicara kasar. Lebih baik kamu masuk kamar. Aku mau mengantar Lala ke kamarnya." Putus Bagas dengan melangkah masuk ke dalam kamar yang dulunya ditempati tamu. "Kamu memang kelewatan Mas. Aku sadar jika aku belum bisa memberikan kamu anak, tapi jangan pakai cara seperti ini." Selesai mengatakan itu Keira bergegas ke kamar utama, ia membanting pintu sekerasnya. Langkahnya menyapu ruangan yang banyak memberi kenangan manis dengan Bagas, kedua tangannya mengambil koper dan menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa pulang. Harga dirinya sangat tinggi, jadi saat Bagas membawa anak itu kesini maka dirinyalah yang harus pergi. "Apa-apaan kamu, Kei." Bagas yang selesai menidurkan Lala sontak terperanjat dengan keadaan kamar tidurnya yang sudah seperti kapal pecah. Jangan tanyakan apa yang dilakukan Keira. Melangkah keluar, ia mengusap sisa air matanya. "Aku mau pergi dari sini, dan kamar ini seperti ini sama seperti hatiku."
You may also like
Slide 1 of 10
Yang Kembali (Selesai)  cover
Menukar Hidup cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Be My Husband (End)  cover
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  cover
I'm Alexa cover
Karena Kita Bertemu (Completed) cover
Mewujud cover
I'm the Protagonist  cover
FIX YOU cover

Yang Kembali (Selesai)

50 parts Complete

*** Yang pergi pasti akan kembali. Entah itu benar atau itu hanya sebuah kata penghibur. Setiap orang pasti pernah merasa kehilangan. Apalagi jika kehilangan seseorang yang berharga. Rasanya seperti mimpi di siang bolong. Kenyataan pahit yang mungkin tidak bisa diterima. Memaafkan apalagi. Itu sebuah kata yang jauh dari pikiranku. Memaafkan butuh kekuatan hati untuk ikhlas dan merelakan. Sepertinya, itu diluar kemampuanku. (Arnan) © Meisahfani 2018