Patah hati membuatku mati rasa. Kehilangan bisa menciptakan ketidakpercayaan akan cinta. Tak diberi waktu untuk menunda rasa, tetapi terjeda akibat luka. Menyelam dengan alunan nada yang dinyanyikan oleh "Umay Shahab" bersama Perayaan Mati Rasa-nya. Berlarut tenggelam hingga memandang cinta sebagai derita. Menampik beberapa manusia yang datang beriming memberikan bahagia. Tapi, tetap memilih terkurung dengan kegelapan tanpa harapan. Hingga sedang merekahnya luka itu, seseorang hadir padaku. Menyiarkan gemuruh lagu dari "Eclat" bersama Bentuk Cinta-nya. Sampai detik ini, dia yang hadir tiba-tiba padaku masih kubersamai meskipun memang kadang sikapnya menyebalkan. Bukankah ini kalimat yang aneh untuk deskripsi dari sebuah cerita?
4 parts