"Cinta Abadi yang Menguning." Aku yang tak sempurna seringkali berbalik arah saat berpapasan dengannya, dia yang ku suka sejak lama. Aku sadar diri, sebab rupaku tak sebanding dengan rupanya yang sempurna. Saat diriku tak mampu menghindar, aku menundukkan pandangan. Sedikitpun tak berani menatap iris matanya yang meneduhkan. Semakin hari ia semakin dekat denganku, menyempatkan otakku berpikir lebih jauh. Membuatku berharap bahwa ia mempunyai rasa yang sama. Hingga suatu ketika, aku menyadari bahwa ia hanya menganggapku sebagai teman, dia mendekatiku karena menyukai sahabatku. Hatiku yang telah terlanjur menjadi miliknya hancur berkeping-keping, aku kembali terluka dengan yang namanya cinta. Namun, seseorang yang selama ini ku benci--yang selalu mengusiliku--justru malah berubah baik padaku. Aku tidak tahu mulanya mengapa ia berubah, tetapi perlahan waktu menjawab bahwa ia menyukaiku. Aku bimbang, sebab sikapnya yang dulu selalu mengganggu tiba-tiba berubah baik membuatku takut. Aku takut dipermainkan olehnya, aku takut terluka lagi, aku tak tahu harus bagaimana menghadapinya.