A'Lea
  • Reads 529
  • Votes 71
  • Parts 15
  • Reads 529
  • Votes 71
  • Parts 15
Ongoing, First published Jan 14, 2020
Ku kira, kebahagiaanku adalah bersamamu. Namun, aku ragu. Sampai sekarang aku belum menemukan kebahagiaan itu.

Aku akan menunggunya, menunggu kebahagiaan itu datang. Ini hanya tentang waktu. Ya, aku yakin itu.
Maybe..

-Aleandra Nadheeva Miller


Bukan hal yang mudah untuk memaafkan, melupakan, apalagi mengikhlaskan. Dan bukankah tidak semua kisah akan berakhir bahagia? Akan ada rasa sakit yang mengiringi setiap langkahnya.

Ini juga tentang takdir, dan... Kematian.


_____

Sorry nih bos part-nya masih acak-acakan banget kaya gado-gado. Gimana dong:v

Happy Reading Guyss:)

Wajib vote and coment. Jangan lupa follow.

Typo bertebaran. Banyak mengandung unsur/kata-kata kasar. Bijaklah dalam membaca.
All Rights Reserved
Sign up to add A'Lea to your library and receive updates
or
#748lea
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
CAMELIA [END] cover
My Maid 21+ cover
AV cover
Godaan Tetangga Sebelah 21+ cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover

MUARA KIBLAT

59 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?